{[['']]}
Sumatera Utara (Sumut) punya batu akik (gemstone) andalan. Namanya batu Teratai Ungu, asal Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat.
Batu ini sekarang sangat langka karena terjadi perburuan besar-besaran di sejumlah kawasan di Pangkalan Susu.
Menurut pemilik gerai gemstone Lantai III Palladium Mall, Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Tengku Fandy, kepada medansatu.com, batu Teratai Ungu asal Pangkalan Susu layak disandingkan dengan batu Bacan asal Maluku.
“Kalau dari Sumut batu Teratai Ungu yang sedang mendunia. Namun stok sedang habis, karena batu ini susah didapat, dan tak banyak stok batunya, harus pelan-pelan dan butuh waktu untuk mendapatkannya,” ujar Tengku Fandy, Selasa (27/1/2015).
Menurutnya, batu Teratai Ungu memiliki harga beragam, tergantung dengan kondisinya. Paling murah seharga Rp2 jutaan, tapi ada pula yang mencapai harga ratusan juta karena memiliki pola bergambar.
“Karena sulit mendapatkan batu Teratai Ungu, maka yang sangat populer adalah batu Solar Aceh dan batu Bacan Maluku,” tandasnya.
Batu ini sekarang sangat langka karena terjadi perburuan besar-besaran di sejumlah kawasan di Pangkalan Susu.
Menurut pemilik gerai gemstone Lantai III Palladium Mall, Jalan Kapten Maulana Lubis Medan, Tengku Fandy, kepada medansatu.com, batu Teratai Ungu asal Pangkalan Susu layak disandingkan dengan batu Bacan asal Maluku.
“Kalau dari Sumut batu Teratai Ungu yang sedang mendunia. Namun stok sedang habis, karena batu ini susah didapat, dan tak banyak stok batunya, harus pelan-pelan dan butuh waktu untuk mendapatkannya,” ujar Tengku Fandy, Selasa (27/1/2015).
Menurutnya, batu Teratai Ungu memiliki harga beragam, tergantung dengan kondisinya. Paling murah seharga Rp2 jutaan, tapi ada pula yang mencapai harga ratusan juta karena memiliki pola bergambar.
“Karena sulit mendapatkan batu Teratai Ungu, maka yang sangat populer adalah batu Solar Aceh dan batu Bacan Maluku,” tandasnya.
Pangkalan Susu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Indonesia. Penduduk di kecamatan ini dihuni oleh Suku Melayu 65%, Suku Jawa 15%, Suku Aceh 10%, Suku Karo, Mandailing dan Tionghoa.
Posting Komentar